Langit Tak Selalu Cerah, Mendung Tak Bererti Hujan

(Tiada kaitan dgn yg hidup atau yg mati. Sekadar muhasabah diri.)

Setiap org ada laluan hidup masing2. Ada yg senang, ada yg mcm2 dugaan. Nak capai kesenangan sampai lalui bermacam2 kesusahan. Ada org yg dari kecik dah senang. Sebab mak bapak mmg org senang. Tapi percayalah, org yg susah capai kesenangan itu adalah org yg akan menghargai kehidupannya kelak. Yg senang jgn mudah keji org yg susah. Cuba hidup 'dalam kasut' org yg susah tu. Kadang2 kita kat atas, esok lusa entah2 kat tengah ataupun terperosok ke bawah.

Kita cantik hari ini, esok boleh jadi hodoh.

Kita kaya hari ini, esok boleh jadi pokai.

Kita mampu bergerak melompat sana sini hari ini, esok boleh jadi terbaring kat katil nak bangun pon dah tak boleh.

Kita kutuk org, lagi seribu org kutuk kita.

Dalam dunia ini, musuh kadang2 nyata. Tapi kawan baik lagi kejam dari musuh pon ada. Musuh dah tentu dengki dgn kita, tapi kawan rapat yg bermuka2 boleh tikam kita 360 darjah.

Indah sebenarnya merasa hidup di bawah. Hikmahnya kita tahu sape yg betul2 setia dgn kita, berkorban semua benda, sampai tak fikir pon kepentingan diri. Kawan2 ada yg menyokong, ada yg mengeji.

Cuba kikis sifat mengadili org lain. Kadang2 kita terseramoak dgn org kat tepi jalan pon, kita dah buat macam2 hipotesis dan inferens tentang org itu. Org yg kita kenal, atau tak betul2 kenal pon kita sanggup buat macam itu. Alangkah indahnya selami hidup org lain. Kalau semua org ada jalan pintas unutk hidup senang, dunia ini diwarnakan dgn satu warna sahaja. Jika tiada fakir miskin atau org susah, tiada imbangan kat dunia ini.

Jgn terkejut kalau org yg pandang rendah tu esok lusa boleh berjaya. Takdir, jodoh, ajal maut semua ditentukan oleh ALLAH. Redha dgn ketetapan ALLAH. Mesti ada hikmahnya. Kesusahan itu ujian kepada umat manusia.

Bak bait2 dari lagu Orkes Pengantar Minum Racun yg bertajuk 'Ada Nggak Ada' ini.

Ada nggak ada,

yang penting kita tertawa

Ada nggak ada,

yang penting kita gembira

Sekarang miskin,

siapa tau besok kaya

Sekarang bokek,

Siapa tau besok tokek... eh beruang

Roda... kan berputar

Kadang di bawah, kadang di atas

Suka nggak suka,

Enaknya sukain saja

Enak nggak enak,

Enaknya enakin saja

Jangan mikirin

Tanggal muda tanggal tua

Yang penting masih

Bisa ngutang tetangga

Biar makan nasi pera

Kalau ngumpul aduh enaknya

(Aduh enaknya)

Dibuat gampang

Hidup ini bisa gampang

Dibuat susah

Hidup ini bisa susah

Yang penting kita suka

Kue sera-sera

Kue satu, di bagi rata

(Dibilang tinggi... nggak juga

Dibilang pendek... nggak juga

Dibilang kuning... nggak juga

Dibilang cokelat... nggak juga

Apa dongg...?

Mau tau? Nih... Yeaaaaah)

Ada nggak ada,

yang penting kita tertawa

Ada nggak ada,

yang penting kita gembira

Sekarang miskin,

siapa tau besok kaya

Sekarang bokek,

Siapa tau besok tokek... eh beruang

Jangan mikirin

Tanggal muda tanggal tua

Yang penting masih

Bisa ngutang tetangga

Biar makan nasi pera

Kalau ngumpul aduh enaknya

(Aduh enaknya)

Dibuat gampang

Hidup ini bisa gampang

Dibuat susah

Hidup ini bisa susah

Yang penting kita suka

Kue sera-sera

Kue satu, di bagi rata

(Dibilang besar... nggak juga

Dibilang kecil... nggak juga

Dibilang bulat... nggak juga

Dibilang kotak... nggak juga

Apa dongg...?

Makanya dengerin. Nih... Yeaaaaah)

Ada nggak ada,

yang penting kita tertawa

Ada nggak ada,

yang penting kita gembira

Sekarang miskin,

siapa tau besok kaya

Sekarang bokek,

Siapa tau besok tokek... eh beruang

Ada nggak ada,

yang penting kita tertawa

Ada nggak ada,

yang penting kita gembira, (Lagi????)

Ada nggak ada,

yang penting kita tertawa

Ada nggak ada,

yang penting kita gembira